Powered By Blogger
Myspace Falling Objects @ JellyMuffin.com Myspace Layouts

Minggu, 24 Februari 2008

Menunggumu...

Sahabat kedua

Besok adalah hariku menghabiskan waktu liburan bersama dengan sahabat-sahabatku. Seharusnya aku bahagia. Tetapi, ada satu hal yang sangat aku benci. Aku sangat membeci kalau kami pergi bertiga. Aku berinisatif untuk mengajak teman-teman yang lain supaya lebih fun. Inisiatifku langsung ditolak mentah-mentah. Kata terra...lebih enak pergi bertiga. Yah...seperti biasanya keputusan selalu saja berada di tangan athera. Selalu saja. Aku dan kerty hanya mengganguk. Dia tidak pernah menanyakan dulu kepada kami apakah kami setuju atau tidak.
Dua hari sebelumnya aku mengatakan pada mereka berdua untuk membawa bekal. Tapi, saat sampai di tempatnya terra baru mengatakan bahwa mereka berdua tidak membawa bekal apapun. Sontak aku menguatkan emosiku supaya tidak meledak. Aku coba untuk sabar. Yang membuatku marah adalah seakan–akan tidak terjadi apa-apa saat itu. Sekali lagi aku menguatkan perasaan ku ini.
Aku memegang tasku tiba-tiba saja ada air yang mengalir dari dalam tasku. Aku berhenti sejenak sambil menahan tetesan itu dengan kertas tissu. “Re...buang aja makananya daripada netes terus”celetuk Kerty saat itu. Aku tak mengatakan apapun. Rasanya hatiku ini seperti tersambar petir siang bolong. Perasaanku campur aduk saat itu. Sungguh aku lemas tak berdaya. Sahabatku sendiri yang mengatakan seperti itu. Aku ingin marah. Tapi, aku tak mau menyakiti sahabatku sendiri. Di dalam hati, tiba-tiba ada sesuatu yang bertanya “Apakah seperti itu yang dinamakan sahabat!” sungguh aku tak tau lagi harus berkata apa. Lama sekali aku terdiam. Tetapi mereka berdua malah bersenda gurau sendiri tanpa memikirkan aku. Tanpa memikirkan bahwa aku sedang ada diantara mereka berdua. Aku merasa tidak ada saat itu. Aku ingin sekali meniggalkan mereka saat itu. Tanpa merusak liburan mereka. Sebenarnya ini liburan untuk siapa. Liburan untuk kita bertiga atau liburan untuk mereka berdua.
Tiba-tiba aku langsung mengambil keputusan sendiri. Tanpa memikirkan bahwa semua keputusan berada di tangan terra. “Pulang yuk...aku ngantuk berat nih”kataku. Mereka berdua langsung menatapku binggung. “kan masih jam segini re”jawab terra mencoba meralat keputusanku. “tapi aku dah ngantuk”kataku sedikit menaikkan volume suaraku. Akhirnya mereka menuruti keputusanku saat itu. Aku benar-benar sudah tidak bisa menahan emosiku itu.
Saat di pintu keluar, kerty mengatakan bahwa sesampainya di rumah terrra kita semua baru makan siang. Kerty berinisiatif untuk membeli mie ayam dan dimakan di rumah terra. “Re...ntar kamu nggak usah beli mie ayam, kamu kan bawa bekal makan aja bareng-bareng pas di rumah terra”kata kerty padaku. Aku sudah terlanjur marah dan pastinya sudah tak ada lagi nafsu makan untuk memakan bekalku sendiri. Tentu saja aku menolaknya “Aku mau pulang. Ngantuk banget nih”kataku sambil senyum dengan terpaksa.
Kami bertiga turun dari angkot. Aku hanya mengambil jacket yang tertinggal dan segera meninggalkan mereka berdua. “Re...tunggu bentar. Kita anterin nyari angkot ya”kata kerty menawarkan padaku. “Nggak usah”jawabku singkat sembari meninggalkan mereka.
Sesampainya di rumah bunda menanyankan liburan ku bersama sahabat-sahabatku. Sahabat?aku pikir tak ada sahabat yang bergitu teganya. Pikirku dalam hati. “Gimana re...kok cepet banget!”kata bunda membuyarkan lamunanku. “Seru kok bun.Ehm... kita dah ngantuk banget jadi pulang deh”jawabku membohongi bunda dan langsung menuju ke kamarku. Sepertinya bunda tau ada yang terjadi denganku.
Aku masih marah sekali. Berkali-kali mereka menghubungiku tapi tak pernah kujawab. Pernah suatu kali terra mengajakku pergi bersama kerty juga tapi langsung ku tolak dan ku cari berbagai alasan. Saat ini aku mulai meredam amarahku pada mereka tapi aku tak bisa sedekat dulu. Aku mulai membangun dinding pembatas. Aku tak ingin disakiti lagi. Aku tidak bisa lagi menjadi sahabat mereka. Karena mereka selalu saja menjadikanku sahabat kedua. Aku tak pernah mereka anggap sebagai sahabat berbagi untuk semua. Sahabat untuk satu, satu untuk sahabat, sahabat untuk selamanya.



Maafkan aku,
Karna aku bukan sahabat yang baik untuk kalian...

yuHuuuu...